Bagaimana Cara Memutuskan Hubungan Kerja Dengan Cara Yang Manusiawi – Memutuskan hubungan kerja, terutama dengan karyawan rumah tangga seperti asisten rumah tangga (ART), pengasuh anak, atau sopir pribadi, bukanlah keputusan ringan. Apapun alasannya—entah karena performa, kebutuhan yang berubah, atau alasan pribadi—cara penyampaian dan sikap selama proses perpisahan sangat menentukan kesan dan hubungan jangka panjang.

Bagaimana cara memutuskan hubungan kerja dengan cara yang manusiawi? Berikut adalah panduan praktis dan empatik yang bisa Anda terapkan.
1. Tentukan Waktu yang Tepat
Pemutusan kerja sebaiknya tidak dilakukan secara mendadak, kecuali dalam kasus pelanggaran berat. Pilih waktu yang tenang, bukan saat pekerjaan sedang padat atau ketika ART sedang dalam kondisi emosional (sakit, berduka, atau punya masalah keluarga).
Berikan pemberitahuan setidaknya 7–30 hari sebelumnya, agar pihak yang diberhentikan punya waktu menyiapkan diri.
2. Lakukan Secara Tatap Muka dan Pribadi
Penyampaian keputusan sebaiknya dilakukan langsung, bukan lewat chat, surat, atau perantara orang lain. Ajakan bicara sebaiknya dilakukan dengan nada tenang dan lokasi yang privat.
Berikan waktu cukup untuk menjelaskan dan beri ruang bagi pihak yang mendengar untuk merespons. Tidak semua orang bisa menerima kabar ini dengan langsung tenang, jadi penting untuk sabar dan tidak terburu-buru menutup pembicaraan.
3. Gunakan Bahasa yang Sopan dan Empatik
Sampaikan alasan pemutusan kerja dengan bahasa yang jujur namun tetap menghargai perasaan orang lain. Hindari kata-kata kasar, menyudutkan, atau bernada menyalahkan.
Contoh kalimat:
“Kami sangat menghargai semua bantuan selama ini, tapi setelah pertimbangan matang, kami harus mengakhiri kerja sama karena situasi keluarga yang berubah.”
Atau
“Kami merasa beberapa hal belum sesuai harapan, dan meskipun sudah mencoba evaluasi, sepertinya ini saat yang tepat untuk mengakhiri kerja sama dengan cara baik-baik.”
4. Berikan Umpan Balik dengan Lembut (Jika Perlu)
Jika alasan pemutusan kerja adalah kinerja, sampaikan umpan balik dengan nada membangun, bukan menjatuhkan. Fokuskan pada fakta, bukan opini pribadi.
Hindari: “Kamu itu selalu ceroboh dan malas!”
Ganti dengan: “Kami merasa beberapa tugas belum terlaksana dengan baik meski sudah dibicarakan sebelumnya.”
5. Tawarkan Surat Rekomendasi Jika Layak
Jika selama bekerja tidak ada pelanggaran berat, berikan surat rekomendasi atau testimoni baik. Ini akan sangat membantu ART atau pekerja rumah tangga lainnya mendapatkan pekerjaan baru.
Rekomendasi bisa berupa tulisan singkat atau pernyataan lisan jika ada calon majikan yang menghubungi.
6. Lunasi Hak dan Kewajiban
Pastikan Anda melunasi:
-
Gaji terakhir
-
Uang lembur (jika ada)
-
Hak THR (jika mendekati hari raya)
-
Bonus atau kompensasi tambahan (jika ingin memberi penghargaan)
Memberikan hak secara utuh adalah bentuk penghormatan dan menunjukkan keadilan dalam hubungan kerja.
7. Siapkan Transisi atau Pendampingan
Jika memungkinkan, berikan masa transisi beberapa hari untuk membereskan barang atau membimbing pengganti baru. Ini menunjukkan bahwa Anda tidak hanya peduli pada pekerjaan, tapi juga pada proses perpisahan yang sehat.
Anda juga bisa membantu mencarikan pekerjaan baru melalui kenalan jika ingin memberikan dukungan lebih.
8. Jaga Kerahasiaan dan Martabat
Jangan membicarakan alasan pemutusan kerja kepada tetangga, grup WA RT, atau pihak lain yang tidak berkepentingan. Ini menjaga nama baik dan martabat pekerja tersebut.
Apapun kesalahannya, manusia tetap layak dihormati, terutama jika sudah pernah berjasa membantu Anda di rumah.
9. Beri Perpisahan yang Layak
Jika hubungan selama ini baik, berikan ucapan terima kasih secara tulus, dan boleh disertai kenang-kenangan kecil (misalnya tas, selimut, atau hadiah sederhana).
Bagi anak-anak, jelaskan perpisahan secara positif agar mereka tidak merasa kehilangan atau bingung.
10. Hindari Drama atau Konfrontasi
Jika ART menanggapi dengan kecewa, sedih, atau sedikit emosional, jangan terpancing. Tetap tenang dan dengarkan. Tanggapan negatif bukan berarti Anda salah, tapi proses menerima perpisahan memang tidak selalu mudah bagi siapa pun.
Penutup
Bagaimana cara memutuskan hubungan kerja dengan cara yang manusiawi? Jawabannya adalah: dengan jujur, penuh hormat, dan tetap menjunjung martabat. Hubungan kerja bisa saja berakhir, tapi cara mengakhirinya akan meninggalkan jejak panjang dalam ingatan.
Dengan komunikasi yang baik dan hati yang lapang, perpisahan bukan akhir dari kebaikan. Justru, bisa menjadi pintu untuk pengalaman dan peluang baru, baik bagi pekerja maupun majikan.